Gunungkidul ( Religi-Kilasnusantara.com ) – // Tim Religi Kilas Nusantara (RKN) hari ini Rabu (09/03) mengadakan blusukan ke Padukuhan Tejo, Kalurahan Pucanganom, Kapanewon Rongkop, Gunungkidul dan mendapati banyak lansia yang kesulitan untuk ‘buang kotoran besar’ lantaran tidak memiliki MCK (mandi cuci kakus).
Diantara lansia tersebut yang amat darurat untuk segera di bantu pengadaan MCK adalah Mbah Miyah (80) yang dengan kondisi usia cukup sepuh sehingga tidak memungkinkan untuk terus-menerus BAB menumpang di rumah tetangga. Sedangkan untuk mencapai rumah tetangganya pun harus melewati jalan licin berbatu dengan jarak puluhan meter.
“Mbah Miah ini sering menahan untuk tidak makan di sore hari karena takut jika malam harinya terasa mau buang kotoran” ujar Tugiyanto salah seorang warga dari kepanewon Wonosari yang mula-mula melaporkan kondisi kampung Tejo kepada Pimpinan RKN Bunda Liesky di kantornya.
Tiga lansia lainnya yang bernasib sama seperti Mbah Miah adalah Mbah Waginem, Mbah Tamiyem, dan Mbah Samijem yang kesemuanya hidup sendiri dengan kondisi rumah yang amat mengenaskan dan tidak layak huni.
Darurat jamban ini benar-benar sangat di butuhkan bagi lansia jompo diatas, tersebab mereka begitu kesulitan ketika hendak buang hajat.
Di mana jalan yang harus di lewati adalah jalan terjal ke atas bukit berbatu yang licin, pun bukan kakus milik sendiri melainkan milik tetangganya.
“Simbah ini dulu pernah mau dapat bantuan kloset dari pemerintah desa, namun karena tidak memiliki biaya penunjang, maka di urungkan” tutur Yono Ulu-ulu Padukuhan Tejo saat di konfirmasi oleh tim RKN.
Tak ketinggalan, salah satu warga desa bernama Sudrat pun ikut memberikan keterangan “Mbah Waginem dan Mbah Tamiyem awalnya juga mau mendapat program bedah rumah, namun setelah dikaji ulang ternyata tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah karena tidak memiliki ahli waris.” ujarnya.
Demi menerima laporan ini maka Bunda Liesky akan mengupayakan untuk sebisa mungkin mencarikan solusi dengan berbagai cara jika perlu akan mendatangi pihak-pihak terkait.
(Septian Dea)