oleh

PORDASI DIY Siap Tanding Di Kancah Nasional Dan Internasional

PORDASI DIY Siap Tanding Di Kancah Nasional Dan Internasional

Yogyakarta_Kilasnusantara.com- Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan langkah serius dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi olahraga cabang Horseback Archery (HBA) seperti yang di selenggarakan Ahad (24/07) kemaren di Bumi Perkemahan Babarsari Bantul yang di ikuti tidak kurang dari 75 peserta dari berbagai club dan komunitas di seluruh DIY.

Langkah ini ditempuh oleh Pordasi DIY guna mencari bibit-bibit unggul pelestari olahraga sunah yang akan di cetak menjadi atlet siap tanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang.

Sebagai Ketua Umum Pengda Pordasi DIY adalah GBPH Yudhaningrat adik dari Sri Sultan HB X yang pada saat acara pengenalan HBA (memanah di atas kuda) beliau berhalangan hadir dan hanya berkesempatan mengirimkan kata sambutanya dalam bentuk tulisan.

‘Semoga Horseback Archery Daerah Istimewa Yogyakarta mampu berprestasi, bersaing dalam ajang kompetisi nasional maupun internasional yang membanggakan bagi masyarakat DIY serta membawa nama harum Daerah Istimewa Yogyakarta’ pesan Ketua Umum dalam tulisan yang di bacakan oleh Ir. Hani Santosa Sekretaris Umum Pengda DIY.

Selaku Ketua Komisi HBA Pengda Pordasi DIY adalah Ustadz Muhammad Subhan Khadafi yang sekaligus sebagai coach handal di Pikatan Stable Horse Riding School, Jeruklegi Bantul, dan pada saat acara kemaren berlangsung beliau di dapuk oleh panitia sebagai pengisi tausiyah dengan materi ‘Fadhilah Memanah Dan Berkuda’

 

 

Pengenalan HBA Archery yang di gelar satu hari penuh ini di mulai dari pukul 07.30 hingga pukul 16.30 dan di ikuti oleh peserta umum ikhwan/akhwat segala usia, mulai dari anak-anak, remaja, pelajar dan mahasiswa dan orang tua.

Muhammad Iqbal Hasbi sebagai ketua panitia menyampaikan harapannya, semoga atlet HBA akan mampu mengharumkan nama DIY dengan prestasi.

‘Ketika kuda berlari kurang lebih 12 detik dalam 150 meter dan ada lima target, maka mutlak di bawah dua detik kita harus bisa mengambil anak panah dan menembakkannya’ ujar Iqbal yang begitu bersemangat hendak menularkan keahliannya tersebut pada peserta yang hadir.

‘Lebih baik kita latihan 10 menit dalam satu hari, daripada 5 jam satu minggu’ lanjutnya yang beberapa saat kemudian ia betul-betul mempraktekan apa yang ia sampaikan dengan menembakkan beberapa anak panah pada target.

Tak hanya Iqbal yang terlihat piawai dalam mempraktekan ilmu HBA, ada juga Ustadz Iswanto yang tak kalah lihai mengajari sekaligus membeberkan teori-teori memanah di punggung kuda.

Tampak hadir dalam acara Ketua Club Zayn Traditional Archery Panca Prasetya yang di akhir perhelatan ada salah satu anggotanya memberikan support pada peserta dalam bentuk door prize berupa empat busur panah.

Bunda Liesky

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *