KilasNusantara.com – Sleman // Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sleman sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Pengurusan Perizinan UMKM (PUPM) selama tiga hari penuh, mulai Senin hingga Rabu (26–28 Mei 2025).
Acara yang berlangsung di Grand Serela Hotel ini diikuti oleh 25 pelaku UMKM dari Kalurahan Banyuraden yang khusus bergerak di bidang usaha olahan makanan dan minuman non-daging.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro dalam menghadapi tantangan persaingan pasar.
Peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara dari pagi pukul 09.00 hingga sore pukul 15.00 WIB setiap harinya. Melalui bimtek ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memahami pentingnya legalitas usaha sebagai pondasi pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Para peserta mendapatkan pembekalan komprehensif dari empat narasumber ahli di bidangnya masing-masing. Tarso, S.E., M.M. dari Nusantara Mind membuka sesi dengan materi tentang percepatan kenaikan kelas UMKM melalui penyelesaian legalitas usaha.
Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara rinci tentang prosedur pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang menjadi dasar hukum usaha, sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) untuk produk olahan, hingga pentingnya sertifikat halal bagi produk makanan dan minuman. Tidak ketinggalan, Tarso juga membagikan pengalaman nyata dalam mendampingi UMKM untuk naik kelas melalui studi kasus yang inspiratif.
Materi ini sangat diapresiasi peserta karena memberikan gambaran konkret tentang manfaat memiliki legalitas usaha.
Sesi berikutnya diisi oleh Agustini, S.Pd., M.Pd. dengan materi tentang manajemen tantangan dan peluang bisnis di era kompetitif. Beliau menekankan pentingnya analisis SWOT dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah. Peserta diajak untuk melakukan simulasi identifikasi kekuatan dan kelemahan usaha mereka sendiri.
Agustini juga membagikan strategi pemasaran kreatif dengan memanfaatkan platform digital yang sedang tren. Tidak sedikit peserta yang mengaku mendapatkan pencerahan baru tentang cara mengubah tantangan menjadi peluang usaha setelah mengikuti sesi ini.
Aditya Saputra, seorang desainer grafis dan kreatif preneur, memberikan pelatihan praktis tentang branding untuk UMKM modern. Dalam sesinya yang interaktif, Aditya mengajarkan teknik dasar fotografi produk yang baik untuk kebutuhan pemasaran dan pendaftaran sertifikat halal.
Peserta langsung mempraktikkan cara pengambilan gambar produk dengan smartphone mereka masing-masing. Selain itu, Aditya juga membagikan tips membuat logo dan kemasan produk yang memorable dengan budget terbatas. Banyak peserta yang mengaku materi ini sangat bermanfaat karena langsung dapat diaplikasikan ke usaha mereka.
Narasumber terakhir, Rohmadi, S.Pd., memberikan pencerahan tentang aspek legalitas yang lebih mendalam. Beliau menjelaskan prosedur pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk melindungi kreasi dan inovasi produk.
Rohmadi juga memaparkan secara detail tahapan pengurusan sertifikat halal mulai dari persyaratan hingga proses verifikasi. Tidak ketinggalan, beliau menekankan pentingnya izin edar BPOM sebagai jaminan mutu dan keamanan produk.
Peserta terlihat serius menyimak karena materi ini menyentuh aspek hukum yang seringkali dianggap rumit oleh pelaku UMKM.
Acara penutupan berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh seluruh peserta dan narasumber. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sleman, Dra. Tina Hastini, M.M., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme peserta selama tiga hari pelatihan.
Beliau menegaskan komitmen dinasnya untuk terus mendampingi UMKM di wilayah Sleman dalam mengurus perizinan usaha.
“Kami tidak ingin legalitas menjadi penghalang bagi UMKM untuk berkembang, justru sebaliknya harus menjadi pendorong,” ujarnya penuh semangat.
Tina juga mengumumkan rencana follow up berupa pendampingan lanjutan bagi peserta yang ingin segera mengurus perizinan usahanya. Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian sertifikat kepada seluruh peserta.
Dua perwakilan peserta, Ibu Emmy Sukesi (pengusaha minuman segar) dan Ibu Suprapti (pengusaha kacang bawang), berkesempatan menyampaikan testimoni tentang manfaat pelatihan ini.
“Saya baru menyadari betapa pentingnya sertifikat halal untuk produk minuman saya setelah mengikuti bimtek ini,” ujar Emmy dengan wajah berseri.
Sementara Ibu Suprapti mengaku sangat terbantu dengan materi fotografi produk yang diajarkan oleh Aditya Saputra.
“Sekarang saya bisa memotret produk sendiri untuk kebutuhan pemasaran online tanpa harus menyewa fotografer profesional,” tambahnya.
Kedua peserta ini berharap ada kelanjutan dari program bimtek dengan materi yang lebih mendalam di masa depan.
Pelaksanaan Bimtek PUPM ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Menurut rencana, Dinas Koperasi dan UMKM akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap hasil pelatihan ini dalam waktu dekat.
Mereka juga akan memantau perkembangan peserta dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat ke usaha masing-masing. Tidak hanya berhenti disini, dinas berencana memperluas jangkauan pelatihan serupa ke kalurahan-kalurahan lain di wilayah Sleman.
Bahkan sudah ada wacana untuk membuat program pendampingan berkelanjutan dengan melibatkan tenaga ahli dari berbagai bidang.
Harapannya, semakin banyak UMKM di Sleman yang memiliki legalitas lengkap sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
Dimas Tarso/ KN