Endah Subekti Kuntariningsih, Bupati Gunungkidul Jadi Abdi Dalem Keraton Jogja

KilasNusantara.com, Yogyakarta// Anugerah mendapatkan gelar dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan kebanggaan tersendiri dari Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih.

“Ya, menjadi abdi dalem karena ingin melestarikan budaya, ujarnya Rabu (23/4/2025).

Endah mengaku alasannya menjadi abdi dalem untuk melestarikan budaya. Dirinya mengikuti wisuda abdi dalem keraton kemarin Selasa (22/4/2025) di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan. Peserta wisuda tersebut terdiri dari abdi dalem Reh Punakawandan abdi dalem Reh Kaprajan.

Kemudian saya mendaftar menjadi abdi dalem tanpa ada paksaan apapun dengan niat hati sendiri,” ucapnya.

Lanjutnya, abdi dalem yang diwisuda menerima serat kekancingan berupa sertifikat resmi dari keraton yang berisi pernyataan kenaikan pangkat atau pemberian kedudukan. Serat tersebut diserahkan oleh KPH Wironegoro.

Di mana salah satu abdi dalem Reh Kaprajan yang diwisuda adalah dirinya. Alhasil, Bupati yang kerap disapa Mbak Endah itu mendapat nama baru dari keraton usai menjadi abdi dalem dengan nama Nyi KMT Saribektiargani.

“Kula ngaturaken maturnuwun dhumateng Ngarsa Dalem Ingkang Kaping Sedoso ingkang sampun paring kalenggahan ingkang saklajengnipun minongko abdi dalem merangkep dados Bupati Gunungkidul (Saya mengucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah memberikan kesempatan menjadi abdi dalem merangkap Bupati Gunungkidul),” ujarnya.

Setelah menjadi abdi dalem serta mempelajari pakem-pakem budaya keraton yang baik dan benar, Endah menyebut nanti dapat melestarikannya. Selain itu dapat menyampaikan semua itu kepada masyarakat melalui Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Kabupaten Gunungkidul.

“Bahkan, kami juga akan mengajak kepala OPD, Panewu, untuk nanti turut serta untuk mengabdikan diri atau mendaftarkan diri menjadi abdi dalem,” ujarnya.

“Untuk para lurah kami sudah pawiyatan 3-4 hari di keraton, dan untuk para kepala OPD ke depannya diharapkan dapat menjadi ‘tuladha’ (contoh) untuk mendaftarkan menjadi abdi dalem,” lanjut Endah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *