
- Jamaah Griya Lansia dengan salam Tauhidnya
Gunungkidul_kilasnusantara.com_Dalam rangka tunaikan amanah dari seorang donatur Jakarta, Liesky Rennita selaku aktifis dakwah dan sosial sambagi Griya Lansia Yaumy Ainul Yaqin di Singkar 2, Wareng Kecamatan Wonosari kemarin pagi Jum’at (12/5) sekira pukul 09.00 pagi.
Liesky Renita atau yang memiliki nama asli Liski Yaniwati ini akrab disapa dengan panggilan Bunda Liesky, dan kehadirannya kemarin menjadi kebahagiaan tersendiri bagi santri-santri sepuh yang semuanya ibu ibu yang rata-rata usia mereka antara 60 hingga 70 tahun. Bahkan ada yang sudah usia 88 tahun.
Disamping hadir sebagai pengisi materi, Bunda Liesky pun memberikan santunan berupa sejumlah uang dalam bentuk amplop yang diberikan pada seluruh jamaah Simbah-simbah termasuk para relawan panti yang di bagikan sesaat setelah ‘rampung’ kajian.

- Saat pembagian santunan
Kebahagiaan terpancar dari raut wajah simbah-simbah saat mendengar bahwa mereka akan mendapatkan hadiah berupa uang dari Bunda Liesky, karena memang hal itu belum di umumkan sebelumnya oleh panitia lantaran Simbah-simbah tidak menggunakan handphone dan memang tidak memilikinya.
Atas hadiah yang mereka terima, Simbah-simbah itupun spontan berucap syukur karena mendapatkan rejeki dari Allah sembari menyampaikan doa-doa kebaikan sebagai tanda terimakasih kepada Bunda Liesky.
Saat kajian berlangsung Simbah-simbah pun serius menyimak tausiyah yang di beri judul “Simbahku Pejuang Syahid”. Mereka nampak terharu mendengarnya, bahkan diantaranya ada yang sampai meneteskan air mata lantaran memahami isi kajian. Betapa usia senja adalah usia dimana saatnya meninggalkan urusan dunia dan lebih fokus ‘menggapai syahid’ seperti yang diuraikan Bunda Liesky.
Bunda Liesky menyampaikan bahwa orang tua yang benar benar mau belajar mengaji adalah orang yang terpilih dan istimewa, oleh karenanya ia sangat terkesan dengan kegiatan belajar di Griya Lansia ini sekaligus memberikan motivasi pada Simbah-simbah, agar jangan sampai bosan hadiri majelis ilmu sembari terus mengingat Allah dimanapun berada.
“Saya salut dengan simbah-simbah yang rela datang dengan naik angkot jauh-jauh, bahkan mereka membayar sendiri biaya transportasinya, kadang yang muda saja banyak alasan untuk diajak mengaji, sedangkan beliau-beliau ini begitu bersemangat. Saya sangat terkesan dan sangat mengapresiasi kegiatan ini” ungkapnya saat di temui pihak media usai acara berlangsung.
Dirinya juga berharap agar kegiatan seperti ini berlangsung langgeng dan dapat menjangkau lebih banyak lagi lansia dimanapun berada khususnya di kabupaten Gunungkidul.
Menurut Siti Zubaidah, selaku pengelola Griya Lansia, Simbah-simbah yang datang dari berbagai pelosok Gunungkidul ini tujuannya tak lain adalah untuk belajar bersama. Bahkan ada Simbah-simbah yang tetap datang mengaji meskipun kondisinya di papah karena kesulitan berjalan.
“Mereka bahagia dan semangat untuk belajar di sini, ada yang dari rumah dalam keadaan sakit, tapi ketika sudah sampai sini sembuh karena merasa bahagia” ungkapnya.
“Simbah-simbah ini awalnya hanya 5 orang saja, tetapi dengan berjalannya waktu saat ini jumlahnya mencapai 80 orang dan di tambah 18 relawan sebagai pembimbing sekaligus mengurus mereka” lanjut Siti Zubaidah.
(Nanishuka)