Gunungkidul ( Religi-Kilasnusantara.com ) – // Polres Gunungkidul bekerjasama dengan Polsek Saptosari mengadakan Giat Patroli KRYD hari ini Sabtu (11/12) di kawasan JJLS Kemadang Tanjungsari dan berhasil mengamankan sejumlah minuman keras yang di tengarai akan di gunakan untuk pesta oleh ratusan (311) anak muda berasal dari salah satu SMKN Yogyakarta yang hendak berwisata ke Pantai Watulawang Tepus Gunungkidul dengan mengendarai 160 kendaraan roda dua.
Giat KRYD ini di ikuti oleh Sat Lantas Polres Gunungkidul di antaranya Iptu Ristanto (KBO sat lantas), Iptu Sartono Kanit Intel Polsek Tanjungsari, Aipda Teguh (Unit Pam Obvit Sat Samapta) Aiptu Wahono dari Sat Polair dan Serka Miyardi anggota Kodim 0730.
Sekira pukul 09.00 WIB Polsek Tanjungsari mendapat info tentang adanya rombongan sepeda motor yang memenui jalan di JJLS Saptosari, menindaklanjuti laporan tersebut Polsek Tanjungsari yang dipimpin Kanit Intel Iptu Sartono dibantu oleh Pers Pamobvit Polres Gunungkidul dan Sat Lantas res Gunungkidul melakukan pemeriksaan terhadap rombongan sepeda motor di pintu masuk TPR JJLS Baron.
Selanjutnya rombongan tersebut diberikan pembinaan ditempat dan dihimbau untuk tidak melakukan tindakan – tindakan yang mengganggu perjalanan wisatawan lain di jalan dan tidak melakukan ugal – ugalan selama perjalanan menuju pantai manapun.
Kegiatan berlangsung aman dan kondusif tanpa ada perlawanan dan tidak di temukan senjata tajam dan sejenisnya.
Perlunya Patroli ke lokasi pantai guna Harkamtibnas dan mencegah tindakan kenakalan remaja di wilayah wisata pantai.
Dalam hal ini Liesky Rennita yang akrab di sapa dengan sebutan Bunda Liesky selaku tokoh masyarakat di bidang dakwah sekaligus sebagai Pimpinan Media Religi Kilas Nusantara memberikan tanggapannya.
“Semoga Bapak – bapak aparat keamanan bisa berjaga di titik – titik lokasi wisata yang di anggap rawan tanpa harus menunggu informasi dari warga masyarakat terlebih dahulu” ungkapnya.
Hal itu ia sampaikan lantaran Gunungkidul kini menjadi tujuan wisata paling populer di banding daerah – daerah lain yang kemajuannya bisa di bilang pesat, sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya penyalahgunaan tempat – tempat wisata sebagai ajang maksiat.
“Harapan saya pihak aparat Gunungkidul akan lebih erat bergandeng tangan bekerjasama dengan para Ustadz dalam pembinaan masyarakat untuk memperkuat akidah dan keimanan sebagai benteng kehidupan” pungkasnya.
(Supadi)