Religi – KilasNusantara.com Gunungkidul – Pondok Pesantren Darush Sholihin (DS), Pimpinan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc yang beralamat di Dusun Giri Sekar, Kepanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan menyelenggarakan suntik vaksin dosis ke -2 pada Kamis (21/10) kemaren.
Di ikuti lebih dari 800 peserta yang berasal bukan hanya dari Gunungkidul namun juga ada yang berasal dari Bantul, Jogja, Solo bahkan dari Semarang acara ini sukses di gelar tanpa terjadi kasus-kasus sebagaimana di takutkan sebagian orang di masyarakat.
“Pada dasarnya vaksin ini aman bahkan nyaris tanpa efek samping kecuali rasa kantuk atau mudah lapar” jawab Abdur Rahman selaku ketua panitia saat di mintai keterangan oleh awak media di kantor Pesantren DS usai penyelenggaraan suntik vaksin berlangsung.
“Alhamdulillah semua tidak ada masalah baik vaksin pertama maupun yang ke dua hingga hari ini, bahkan yang tadinya tidak mau di vaksin karena mendengar isu-isu yang berkembang di masyarakat pun akhirnya mereka mau di vaksin” tambahnya sambil menyebutkan nama seseorang sebagai contoh lantaran awalnya takut di vaksin kemudian akhirnya mau juga.
Di tempat yang sama Pimpinan Pesantren DS Ustadz Abduh Tuasikal turut memberikan keterangan, bahwasanya kerjasama dengan pemerintah dalam hal vaksin ini, selain Pesantren memfasilitasi tempat, juga menyiapkan makanan dan minuman bagi seluruh peserta termasuk memberikan bingkisan sembako. Yang bisa jadi hal ini tidak di siapkan di tempat lain.
Lebih lengkap beliau menjelaskan bahwasanya vaksin ini tidak perlu di khawatirkan. Lantaran yang sudah di vaksin selama ini mereka aman-aman saja tidak ada masalah.
“Yang jadi masalah adalah ketika yang tidak di vaksin jumlahnya besar, maka efeknya imun tidak akan terbentuk di masyarakat yang di sebut ‘herd immunity’ atau ketahanan lingkungan. Maka setidaknya di butuhkan angka 80% untuk yang sudah di vaksin, ini baru bisa di sebut aman” tuturnya.
“Imun masing-masing orang itu beda-beda, ada orang sepuh dengan anak muda jelas beda ketahanan tubuhnya” lanjut beliau sembari nyeruput teh panas gula batu kesukaan.
“Makanya kalau di suruh vaksin orasah ngeyelan” Imbuhnya menutup perbincangan dengan nada berkelakar.
Liesky/ Sabrina