Ahad (24/10) Bertempat di Aula Omah Ngaji MTKN (Majelis Taklim Khoirun Na’imah) Bendorejo, Kepanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul Ketua Biro Jodoh Rumaysho (BJR) sekaligus ketua MTKN Liesky Renita adakan gebrakan dengan membuat acara khusus untuk petani dengan menghadirkan para pakar dan praktisi yang berkompeten di bidangnya.
Acara ini tergolong unik, di mana Liesky mengkolaborasikan antara praktisi pertanian dan peternakan dengan menghadirkan pakar keagamaan, sebut saja Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.
“Kenapa saya harus menghadirkan Ustadz Abduh dalam acara ini?” “Yaitu karena saya punya tujuan untuk menghadirkan dakwah melalui sawah, atau lebih tepatnya dakwah di tengah sawah, karenanya Petani tak hanya butuh Bibit dan Pupuk melainkan butuh doa sebagai kekuatan dalam bekerja” ujar ketua MTKN dalam sambutannya.
Acara bertajuk Sosialisasi Bibit Dan Pupuk Unggulan Untuk Mengupayakan Program Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Gunungkidul ini hadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan perwakilan dari 18 Kecamatan di Gunungkidul termasuk beberapa Kepala Desa.
Secara rinci Nara Sumber yang di hadirkan pada Ahad kemaren adalah, Raden Mas Kukuh Hertriasning cucu Sri Sultan HB ke-8 dari Keraton Yogyakarta selaku tokoh di bidang Kemasyarakatan dan Budaya.
Kemudian dari Praktisi Pertanian ada Pak Binol asal Sulawesi yang sudah hijrah dan menetap di Gunungkidul yang kini berhasil menjadi Pelopor Petani Sukses. Lalu tim ahli di bidang pupuk ada Pak Kasmadi, peramu dan produsen pupuk padat serta cair yang berasal dari kotoran hewan.
Dan yang terakhir Pakar Peternakan ada Professor doktor Arintoko putra Gunungkidul aseli yang sukses menjadi pengusaha di bidang peternakan dan pertanian.
Intisari dari kegiatan di atas adalah untuk membangun Gunungkidul dari berbagai sisi yang bukan saja membangun fisik, tapi juga dari keagamaannya, agar tercipta Kerukunan dan Persatuan yang melahirkan Kemakmuran dan Kesejahteraan bersama.
Di mana Gunungkidul merupakan salah satu daerah yang kemajuanya tergolong melaju pesat.
Maka tak heran jika Gunungkidul kini menjadi incaran para investor asing untuk pengembangan di sektor pariwisata dan industri, yang mana dampaknya akan mempengaruhi terhadap keseimbangan alam yaitu akan terjadi pengurangan lahan pertanian dan penghijauan seperti yang di sampaikan oleh Ndoro Aning hari itu.
Untuk ini perkembangan dan kemajuan daerah perlu di imbangi dengan kemajuan dan kemandirian di bidang pertanian dengan cara memperhatikan nasib para petaninya agar tidak terjadi kesenjangan sosial di masyarakat.
Mari maju bersama !!
LR/Sabrina